Petik Merah untuk Rasa Kopi yang Menggugah

Travelounge

Petik Merah untuk Rasa Kopi yang Menggugah

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Kopi saat ini menjadi primadona dalam sektor pariwisata Indonesia, hingga tidak sedikit pecinta kopi yang rela mencari dan berburu berbagai jenis biji kopi yang enak dan berkualitas. Namun tidak banyak yang tahu, bahwa dibalik kenikmatan secangkir kopi, perlu proses yang panjang untuk menghasilkan biji kopi berkualitas.

Sebelum dipanen, buah kopi memiliki tiga warna, yakni hijau (mentah), kuning kecoklatan (setengah matang) dan merah (matang). Ketiga warna buah kopi ini tentunya memiliki kualitas dan rasa yang berbeda-beda. Sayangnya, dalam satu kali panen, biasanya para petani kopi mengambil semua jenis buah kopi ini atau sering disebut dengan petik asal, padahal buah kopi dengan kualitas terbaik adalah buah kopi yang berwarna merah.

Melihat hal tersebut, banyak pegiat dan pecinta kopi yang akhirnya menggalakan praktik Petik Merah untuk meningkatkan kualitas dan daya saing kopi dalam negeri. Pasalnya, Petik Merah atau memetik buah kopi berwarna merah merupakan standar untuk kopi yang bermutu tinggi serta memiliki cita rasa yang khas. Selain meningkatkan kualitas kopi, praktik Petik Merah juga akan menghasilkan bubuk kopi premium dengan rasa dan aroma yang lebih kuat. Meskipun memakan waktu yang lebih panjang dan rumit untuk proses panen, kopi hasil Petik merah memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan kopi yang dipanen dengan proses petik asal.

Melihat potensi perkembangan kopi sebagai objek pariwisata, Mahasiswa Manajemen Pemarasan Pariwisata, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mempunyai ide untuk menyelenggarakan seminar nasional bertajuk “The Power of Digital Marketing for Sustainable of Coffee Tourism in Indonesia” dalam rangkaian kegiatan Indonesia Tourism Marketing Festival (ITM Fest) 2019 yang akan dilaksanakan pada 1 Mei 2019 di di Gedung Ahmad Sanusi UPI.

Baca Juga: Keberlanjutan Coffee Tourism untuk Pariwisata Indonesia

“Di kalangan pecinta kopi itu sudah digalakkan praktik Petik Merah, dimana para petani kopi dianjurkan untuk memetik buah kopi yang berwana merah saja. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas kopi khas Indonesia dan menjadikan kopi sebagai salah satu objek pariwisata yang diharapkan bisa terus berlanjut.” ujar Ananda Fikri Catur Prabowo, Ketua Pelaksana ITM Fest 2019.

Seminar nasional bertajuk “The Power of Digital Marketing for Sustainable of Coffee Tourism in Indonesia” ini juga dibuka untuk umum dengan tiket masuk seharga Rp 85.000,- untuk Mahasiswa dan Rp 95.000,- untuk umum. Selain mendapatkan seminar kit, para peserta seminar ini nantinya akan diberikan sertifikat, snack, kopi, serta merchandise lainnya. Pada tanggal 1 Mei 2019 juga akan dibuka penjualan tiket on the spot dengan harga Rp 100.000,-. (red)

Berbagi: