TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Kabupaten Sumenep yang terletak di ujung timur Pulau Madura ini memiliki pulau kecil yang jumlahnya cukup banyak. Salah satunya adalah Pulau Giliyang yang mempunyai alam dan panorama indah dengan kandungan oksigen hasil penelitian LAPAN 3,4 – 4,8 persen diatas normal.
Berdasarkan penelitian Badan Lingkungan Hidup Sumenep, kandungan oksigen Pulau Giliyang diatas rata-rata wilayah lainnya, yaitu 21,5 persen, sehingga menjadikan Pulau Giliyang Pulau dengan kandungan oksigen terbaik nomor dua di dunia setelah Yordania.
Untuk sampai ke Pulau Giliyang dapat melalui Pelabuhan Dungkek dengan menggunakan kapal motor dengan tarif 15 ribu per orang yang berangkat setiap hari pukul 10.00 WIB dan memakan waktu kurang lebih 45-60 menit untuk sampai tiba di tujuan. Bila datang bersama rombongan, pengunjung bisa menyewa perahu motor dengan tarif perahu pulang-pergi 500 rb dengan kapasitas perahu maksimal 30 orang. Tapi untuk rombongan kecil bisa menyewa perahu yang ukurannya lebih kecil dengan tarif sekitar 200 ribu rupiah.
Setelah tiba bisa langsung menuju spot oksigen pertama dengan menggunakan dorkas kendaraan motor roda tiga yang biasa mengangkut gas elpiji.
Batu Sponge adalah tempat oksigen pertama yang merupakan hamparan bukit yang tidak begitu luas yang memiliki bebatuan berongga besar seperti sebuah sponge yang disebut batu sponge oleh masyarakat setempat. Untuk sampai ke bukit setinggi 15 meter dengan pohon jati di sekitarnya tersebut harus menaiki anak tangga berukuran agak besar, terasa hawa sejuk dan segar pada waktu berjalan menaiki anak tangga, semakin keatas akan semakin sejuk dan semakin segar udara yang bisa dirasakan walaupun cuaca cukup panas dan matahari sangat terik.
Sesampainya di atas bukit dan tepat di ujung bukit ditemukan pemandangan yang sangat indah yang bisa langsung melihat dengan bebas Pulau Giliyang dan hamparan pantainya.
Baca Juga: Nikmatnya Bebek Songkem Madura, Hidangan Rendah Kolestrol Pilihan Para Dokter
Sayangnya Giliyang belum ada penginapan, namun bila pengunjung merasa punya banyak waktu dan akan bermalam, maka pengunjung bisa menginap dengan menyewa rumah penduduk (homestay) di dekat titik oksigen atau dekat pelabuhan Giliyang yang masyarakatnya sangat ramah.
Di Pulau Giliyang juga belum ada tempat makan sekelas restoran. Hanya ada warung biasa yang menjual kue kue, rujak, bakso ikan tongkol dan minuman.
Namun penduduk setempat juga dapat menyediakan berbagai macam ikan segar bagi pengunjung yang memesannya, dan pengunjung tinggal meminta untuk dimasak atau dibakar sesuai selera.
Penduduk Pulau Giliyang ini memiliki kondisi tubuh yang sehat. Bahkan banyak ditemui manula yang berusia di atas 90 tahun dengan kondisi yang masih sangat sehat. Mungkin kondisi kesehatan mereka yang begitu baik itu karena ditunjang kadar oksigen yang tinggi mencapai 21,5 persen yang membuat organ pernafasan dan jantung mereka bekerja sangat baik.
Selama berada di Pulau Giliyang, selain menikmati dan menghirup udara murni dengan kadar oksigen terbaik di spot oksigen pertama tersebut, Pulau Giliyang juga mempunyai banyak tempat-tempat menarik yang bisa dikunjungi dengan menggunakan dorkas, misalnya goa di tepian Pantai Giliyang, ada tiga goa di desa Bancamara dan tujuh goa di desa Banra’as yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. (DK)