TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Kegiatan Festival Panji Internasional 2018 yang akan berlangsung pada 27 Juni 2018 hingga 13 Juli 2018 akan meliputi pergelaran di kota Denpasar, Pandaan, Malang, Kediri,Yogyakarta, dan Jakarta. Sedangkan workshop akan dilaksanakan di Denpasar, Kediri dan Yogyakarta. Puncaknya Seminar Internasional di Jakarta.
Sejumlah nara sumber yang akan tampil dalam workshop dan seminar, antara lain;
pembicara dalam negeri, Prof. Dr. I Made Bandem, Prof. Dr. Agus Aris Munandar, SS., M. Hum, Dr. Karsono H. Saputra, S.S, M. Hum, Drs. Henry Nur Cahyo, dan Drs. Handoyo.
Sementara para pembicara yang akan tampil di seminar internasional, antara lain; Dr. Roger Tol (Leiden, Belanda), Dr. Lydia Kieven (Jerman), Dr. Thaneerat Jatuthasri (Thailand), dan Prof. Dr. Nuriah Mohammed (Malaysia). Seminar Internasional ini akan diselenggarakan di Perpustakaan Nasional, 12 – 13 Juli 2018 mendatang.
Selain itu akan ada pameran naskah kuno, lukisan, topeng, serta pemutaran film animasi dan berbagai ekspresi benda seni bertema Panji.
Sebagai upaya untuk meningkatan apresiasi masyarakat terhadap budaya Panji, penyelenggara juga menggelar berbagai lomba-lomba yang melibatkan para mahasiswa, pelajar, dan umum. Lomba-lomba akan dilaksanakan di Museum Nasional pada tanggal 8-9 Juli 2018.
Yang juga tidak kalah menarik, fihak penyelenggara akan membawa para delegasi untuk melakukan kunjungan wisata budaya, di berbagai lokasi situs di kota-kota tertentu serta lokasi yang menjadi tempat pelaksanaan acara.
Baca Juga: Pemerintah Diminta Beri Perhatian Pada Karya Sastra “Cerita Panji”
“Diharapkan kegiatan ini akan lebih meningkatkan apresiasi masyarakat, terutama kalangan anak usia sekolah akan berbagai ragam corak repertoar seni berbasis Panji. Sehingga terbangun komunitas pecinta Panji atau Panjimania,” harap Restu.
Sastra dan Budaya Panji/Inao merupakan lokal genius nenek moyang bangsa Indonesia. Sastra Panji lahir pada akhir abad ke-14, pada era Majapahit. Tokoh utama cerita Panji adalah Raden Inu Kertapati, putera mahkota Kerajaan Jenggala, dan kekasihnya Dewi Sekartaji, puteri kerajaan Daha.
Dari masa ke masa cerita Panji sangat populer dan digemari masyarakat sehingga cepat menyebar ke wilayah Nusantara. Bahkan melanglang buana ke Asia Tenggara, terutama Malaysia, Kamboja dan Thailand. Cerita Panji diabadikan di beberapa relief candi di Jawa Timur.
Sehingga perlu upaya untuk “Menggugah Kembali Warisan Bersama Sastra dan Budaya Panji” tersebut. Apalagi naskah cerita Panji telah mendapatkan pengakuan UNESCO sebagai warisan Dunia (Memory of the World/MoW), tanggal 13 Maret 2017.
Buat yang berminat, informasi dan agenda acara Festival Internasional Panji 2018, bisa dilihat pada laman www. festivalpanji.id.
Ismail Sidik