travelounge.co | Jakarta – Libur panjang telah menanti, mengingat bulan puasa Ramadan akan segera berlalu. Calon wisatawan tentunya sudah tidak sabar untuk segera melancong dan membagikan foto selama bepergian di laman media sosial. Akan tetapi, ada baiknya menahan diri untuk menunda posting atau upload alias mengunggah keseruan selama liburan nanti agar rumah tetap aman.
Mengapa begitu?
Rupanya kegiatan posting ini bisa “mengundang pengamatan” pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Membagikan rencana mudik atau foto perjalanan di media sosial bisa menjadi celah bagi orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengetahui bahwa rumah sedang kosong. Hindari mengunggah informasi seperti tanggal keberangkatan, durasi mudik, atau lokasi rumah. Sebagai gantinya, simpan momen perjalanan untuk dibagikan setelah pulang kembali ke rumah. Kehati-hatian dalam berbagi informasi dapat mencegah risiko pencurian atau tindakan kriminal lainnya.
Selain itu, ada sederet persiapan bisa dilakukan untuk mempersiapkan keamanan rumah selama ditinggalkan.
Berdasarkan data dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, pada 2024, 61,12% dari total kasus kebakaran disebabkan korsleting listrik. Fakta ini menunjukkan betapa pentingnya memastikan keamanan listrik di rumah sebelum bepergian.
“Momen mudik lebaran merupakan momen penting yang dinanti banyak keluarga di Indonesia, jangan sampai keistimewaan momen ini terganggu karena potensi kebakaran. Saat ini MCB (Miniature Circuit Breaker) atau anti-korsleting sudah umum digunakan, tapi penambahan komponen RCCB (Residual Current Circuit Breaker) dalam sistem kelistrikan rumah dapat lebih meminimalkan risiko korsleting dan kebakaran, sehingga bisa mudik dengan tenang dan menikmati momen bersama keluarga di kampung halaman,” jelas Martin Setiawan, President Director Indonesia & Timor-Leste, Schneider Electric.
Nah, selain mengunggah informasi seperti tanggal keberangkatan, durasi mudik, atau lokasi rumah saat menjalani libur panjang, berikut adalah tips meninggalkan kediaman masing-masing dengan preparasi optimal:
Pastikan semua instalasi listrik dalam kondisi baik sebelum meninggalkan rumah.
Cek panel listrik dan pastikan tidak ada kabel yang terkelupas atau komponen yang berisiko menyebabkan korsleting.
Miniature Circuit Breaker (MCB) dan Residual Current Circuit Breaker (RCCB) yang sudah memenuhi standar SNI dapat menjadi solusi untuk melindungi sirkuit listrik. MCB (anti korsleting) akan langsung memutus listrik saat ada korsleting atau kelebihan daya, sementara RCCB (anti setrum) menyelamatkan dari sengatan listrik dengan memutus aliran listrik saat terjadi kebocoran arus. Dengan demikian, risiko kebakaran dan sengatan listrik dapat diminimalkan.
Mencabut peralatan elektronik yang tidak digunakan untuk menjaga keamanan dan menghemat energi. Perangkat seperti TV, komputer, charger, dan microwave sebaiknya dicabut dari stop kontak untuk mencegah korsleting listrik dan menghemat daya.
Kompor gas adalah salah satu sumber utama kebakaran di rumah. Sebelum mudik, pastikan bahwa kompor dalam keadaan mati dan regulator gas dalam kondisi baik. Periksa juga apakah ada kebocoran gas dengan mencium bau atau menggunakan sabun cair untuk mendeteksi gelembung udara pada selang gas. Jika memungkinkan, matikan pasokan gas utama sebelum pergi dan pastikan alat pemadam api ringan (APAR) tersedia di dapur.
Sistem keamanan seperti alarm dan CCTV adalah investasi penting untuk melindungi rumah saat ditinggalkan. Sebelum mudik, pastikan semua perangkat berfungsi dengan baik. Cek baterai alarm, koneksi CCTV, dan pastikan kamera memiliki sudut pandang yang optimal untuk memantau area penting seperti pintu masuk, garasi, dan jendela.
Gunakan UPS (Uninterruptible Power Supply) untuk memastikan sistem keamanan tetap aktif meskipun terjadi pemadaman listrik. (Sultan F.)