TVRI Siap Bertarung di Zaman Now

Travelounge

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Bagi generasi zaman  old, TVRI pastinya melekat erat. Tapi buat zaman now -ini yang harus dicermati- TVRI harus super  ekstra kerja keras untuk menjadi bagian  dari ‘sense entertainment’ zaman now. TVRI akan bertarung dengan pelesatan IT.

Pelesatan  IT (informasi teknologi) memang tidak terbendung lajunya. Inilah yang harus disikapi dengan bijak dan cepat.  Sejatinya -di era kekinian- bukan cuma stasiun televisi  swasta yang jadi pesaing TVRI, tetapi pelesatan IT  dan budaya medsos  yang jadi lawan atau kompatriot utama.

Tidak mudah memang. Tapi dengan segala infrastruktur yang dimiliki, sangat mungkin TVRI menggapai posisi terhormat. Terbuka lebar juga TVRI leading merengkuh posisi no 1 di ranah broadcast tanah air.

Karena itu TVRI diharapkan memperjelas posisinya di tengah arus perubahan. Tegas memihak pada kepentingan publik dalam kerangka edukasi bangsa. Terutama dalam konteks penguatan masyarakat sipil sebagai prasyarat demokratisasi.

“Satu hal yang dirindukan masyarakat, bagaimana TVRI sebagai televisi publik bisa mengemban fungsi edukasi, informasi, dan hiburan. Saya sangat tersentuh, sambutan dari publik yang luar biasa untuk menghidupkan TVRI. Terutama orang-orang yang consern terhadap masalah pendidikan,” ujar Direktur Utama TVRI, Helmy Yahya, saat menerima kedatangan Pengurus FORWAN (Forum Wartawan Hiburan) Indonesia, di Gedung TVRI Senayan, Jakarta.

Kedatangan Pengurus FORWAN menemui Direktur Utama TVRI yang baru, dimaksudkan sebagai bentuk anjangsana. Pertemuan ini diharapkan dapat ditindak lanjuti dengan kerjasama lebih produktif, mengingat kedua lembaga tersebut sama-sama bergerak di bidang komunikasi publik.

Helmy Yahya, didampingi Direktur Program dan Pemberitaan TVRI, Apni Jaya Putra. Sementara dari Pengurus FORWAN (Forum Wartawan Hiburan) Indonesia, Sutrisno Buyil (Ketua Umum), Eddie Karsito (Sekretaris Umum), Akhmad Yamin Amazon Dalimunthe (Dewan Pengawas), Dimas Supriyanto (Pembina), dan Dudut Suhendra Putra (Seksi Keorganisasian).

Banyak pihak mengharapkan ada warna baru di televisi milik publik yang dikelola Pemerintah ini, setelah Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (TVRI) menetapkan Helmy Yahya sebagai Direktur Utama TVRI untuk periode 2017-2022.

Langkah awal yang kini dilakukan Helmy adalah meningkatkan kinerja. “Peningkatan profesionalisme dan kualitas program melalui sistem manajemen yang dapat menjamin akuntabilitas, transparansi, serta dapat dipertanggung jawabkan setiap saat kepada publik,” ujar Helmy.

Sebagai langkah awal, Helmy, akan memproduksi beberapa program yang diharapkan mampu menarik minat masyarakat untuk menyaksikan tayangan TVRI.

“TVRI harus milenialis, namun tidak meninggalkan sejarahnya,” tandasnya.

Beberapa satuan mata acara TVRI yang dulu populer, kini sedang disiapkan untuk diproduksi ulang dengan format yang lebih kekinian. Tayangan tersebut antara lain; sinetron Siti Nurbaya, Dr. Sartika, Keluarga Cemara, Ria Jenaka, dan program menarik lainnya.

Demi kemajuan TVRI, Helmy juga menghibahkan karyanya yang fenomenal “Kuis Siapa Berani” untuk diproduksi ulang TVRI dengan format baru.

“Right-nya saya hibahkan nol rupiah. Padahal itu karya saya paling besar, diproduksi lebih dari 2000 episode. Saya menjadi populer karena kuis ini,” ujar Helmy.

Periode yang dihadapi Helmy sebagai lokomotif TVRI, tampaknya merupakan periode sukar. Setidaknya bila mengacu pada anggaran yang tersedia. Namun, menurut Helmy, situasi itu dapat menjadi masa luar biasa menggairahkan jika memandang masa depan dengan kepercayaan.

“ Dana kami minim. APBN 830 miliar per-tahun. Dana per-tahun untuk TVRI, sama dengan dana operasional satu bulan untuk TV swasta. Kami optimis saja. Secara kreatif situasi ini bisa menjadi sumber untuk memperkaya dan memperbaharui,” pungkas Helmy optimis

Ismail Sidik

Berbagi: