TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Wonderful Sail to Indonesia (WSI) yang digelar pada 22-27 Juli 2019 dimulai dari Maluku Tenggara diharapkan bisa memukau ratusan yachter sekaligus mempromosikan wisata yacht di Tanah Air kepada dunia.
Wonderful Sail to Indonesia yang telah berlangsung pada 22-27 Juli 2019, diikuti 51 kapal dengan rincian 135 orang yang berasal dari 13 negara yaitu Jerman, Belanda, Australia, Britania Raya, Kanada, Prancis, Inggris, Amerika Serikat, Swedia, Norwegia, Spanyol, dan Selandia Baru.
WSI digelar atas kerja sama Kementerian Pariwisata dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman di Debut, Langgur, Maluku Tenggara.
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata Indroyono Soesilo saat kegiatan Pengembangan Wisata Yacht Debut di Grand Vilia Hotel. Langgur, Maluku Tenggara, Rabu (24/7/2019) mengatakan, kegiatan ini untuk memberikan detail informasi dari Destinasi destinasi yang akan disinggahi para peserta Wonderful Sail to Indonesia.
“Mulai dari data teknis Titik labuh dalam bentuk Koordinat. Jalur lintas pelayaran mereka dari destinasi ke destinasi, cuaca, arus, angin dan lainnya,” kata Indroyono yang juga sebagai Penasihat Kehormatan Menteri Pariwisata.
Para peserta diajak melihat indahnya wisata bahari di Maluku Tenggara, termasuk kebudayaan di sana dan berbagai destinasi wisata menarik lainnya. Selain itu juga mengenalkan informasi mengenai konteks pelayanan kebijakan yang berkaitan dengan pelayaran yacht di Indonesia, antara lain dokumentasi, regulasi AIS (Automatic Identification System), izin tinggal, dan batasan waktu tinggal kapal wisata (yacht).
Baca Juga: Sail Nias 2019 Diharapkan Tarik Investasi Pariwisata ke Sumut
“Kesan yang didapat oleh para yachter adalah Indonesia merupakan negeri yang indah dan pariwisata Indonesia perlu dilestarikan seperti seni dan budayanya khususnya di Debut yang memiliki lingkungan yang bersih dan indah juga masyarakat yang ramah dan suka membantu,” katanya.
Indroyono juga berharap, para yachter bisa menjadi promotor pariwisata Indonesia di luar negeri setelah mereka meninggalkan perairan Indonesia nanti. Seperti, mempromosikan Indonesia melalui media sosial.
“Kami juga mendapat saran dari mereka, yaitu perlunya memperhatikan nelayan-nelayan yang menangkap ikan dengan menggunakan jaring ikan,” lanjutnya.
Sementara itu, Bupati Maluku Tenggara Thaher Hanubun terus memberikan pelayanan maksimal kepada yachter. Dia berharap para yachter dapat menikmati keindahan alam dan keragaman budaya Maluku Tenggara, lalu melanjutkan perjalanan ke berbagai destinasi di Indonesia nantinya.
Thaher juga berharap pemerintah pusat mendukung pengembangan wisata yacht di Maluku Tenggara khususnya. Salah satunya memperhatikan jalur masuk ke Entry Port Debut.
“Mohon juga dukungan untuk pembangunan marina dan dukungan dalam pengajuan Sail Kei di Maluku Tenggara tahun 2020. Serta dorongan Maluku Tenggara agar masuk dalam destinasi unggulan,” ujarnya.
Ismail Sidik