Ekspansi Bisnis Dyandra sebagai Operator Taman Wisata

Travelounge

TRAVELOUNGE.CO | JAKARTA – Perusahaan induk PT Dyandra Media International, Tbk (Dyandra  & Co.) melakukan perluasan bisnis melalui PT Dyandra Mitra Indah sebagai pengelola  dan operator taman wisata. PT Dyandra Mitra Indah telah menandatangani kesepakatan  kerjasama dengan PT Bhumi Visatanda Indonesia (BHIVA) selaku operator Taman Mini  Indonesia Indah (TMII). Penandatanganan tersebut, masing-masing diwakili oleh Claudia  Ingkiriwang Direktur Utama PT Bhumi Visatanda Indonesia dan Ery Erlangga Direktur PT  Dyandra Mitra Indah. [1]

“Kami telah menyusun rencana strategis dalam pengembangan 3 wahana di TMII dengan  konsep Jagat Satwa Nusantara, yaitu menghubungkan masyarakat dengan satwa dan  memberikan aksi yang menginspirasi untuk konservasi satwa liar. Selain itu, revitalisasi  ini merupakan upaya penunjang dalam mengedukasi masyarakat, terutama usia sekolah,  dan juga wisatawan asing terhadap keanekaragaman satwa di Indonesia.” ungkap Ery  Erlangga Direktur PT Dyandra Mitra Indah.

Jagat Satwa Nusantara merupakan konsep yang dipresentasikan oleh PT Dyandra Mitra  Indah dalam proses pengembangan dan revitasilasi 3 wahana di TMII, yaitu Dunia Air  Tawar & Dunia Serangga, Taman Burung, dan Museum Komodo dan Taman Reptil. Jagat  Satwa Nusantara adalah penamaan dan pembaharuan konsep dari lembaga konservasi  yang berdiri di Taman Mini Indonesia Indah, sejak tahun 1970 silam. Jagat Satwa  Nusantara merupakan taman zoologi unik yang dibagi menjadi 3unit besar & 1unit kecil  yang mewakili 4 kelas besar pada kerajaan hewan; Dunia Air Tawar & Dunia Serangga  yang mewakili kelas Pisces dan Insecta, Museum Komodo & Taman Reptil sebagai  representatif Herpetofauna, hingga Taman Burung yang mewakili Kelas Avifauna.

BACA JUGA :

Panasonic PRJ (Panasonic Rewardnya Juara) di Pekan Raya Jakarta 2023

LIBUR SEKOLAH SERU: Berburu Buku di BBW Bandung

Rencana induk dari program Jagat Satwa Nusantara telah dikonsepkan dan disetujui oleh  Komite Desain TMII. Konsep revitalisasi yang disetujui meliputi pembangunan yang  berkelanjutan, ramah disabilitas, dan ramah lingkungan. Pada masing-masing wahana,  revitalisasi akan dimulai dari pembaruan tampak muka atau fasad. Kemudian pada setiap  wahana akan dikelompokan sesuai zona diversifikasi satwanya. Pada Museum Komodo  dan Taman Reptilia, akan dibagi menjadi Zona Crocodilian, Zona Testudines, dan Zona  Squamata. Sedangkan pada Taman Burung, diklasifikasikan menjadi Zona Sunda Besar,  Zona Wallacea Sahul dan Zona Raptor (Burung Pemangsa). Dunia Air Tawar, juga akan

dibagi menjadi beberapa zona, yaitu Zona Pisces Mundi (Dunia Ikan), Zona Hortus in  Aqua (Taman di Dalam Air), Zona Tropicae Silvae (Hutan Hujan Tropis), dan Zona  Archipelago (Nusantara).

PT Dyandra Mitra Indah melalui Jagat Satwa Nusantara berinisiasi untuk berpartisipasi  dalam pengelolaan konservasi satwa liar, yaitu dengan mengelola dan meningkatkan  sarana prasarana utama di dalam lembaga konservasi yang mengacu pada pendekatan  5 Freedoms Animal Welfare. Dyandra & Co. juga telah memiliki pengalaman pada usaha pengelola dan operator  taman wisata. PT Mitra Natura Raya bersama dengan BRIN, mengelola 4 Kebun Raya  yang berlokasi di Bogor, Cibodas, Purwodadi dan Bedugul. PT Mitra Global Animalia juga  dipercaya oleh BRIN untuk mengelola fasilitas penelitian satwa liar dan situs edu-wisata  terbaru di kawasan Cibinong, Jawa Barat, yang bernama Animalium. (RM)

Berbagi: