TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Langkah-langkah strategis untuk membantu pemulihan desa wisata yang terdampak pandemi COVID-19 segra disiapkan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan pihaknya akan menyiapkan peninjauan ke Desa Wisata Kutuh, di Kabupaten Badung. Pandemi telah menghantam keras Desa Wisata yang telah berstatus mandiri bahkan menjadi percontohan nasional ini.
Sebelum pandemi, Desa Wisata Kutuh dengan Pantai Pandawa sebagai salah satu daya tarik utamanya biasa dikunjungi 3.000 wisatawan perhari. Dari pariwisata, desa ini berhasil menghasilkan Rp50 miliar pertahun.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa, Bendesa Adat Kutuh I Nyoman Mesir, Kepala Desa Adat Kutuh I Wayan Badra, Ketua Pokdarwis/Ketua New Normal Wayan Duartha, Satgas COVID Desa Kutuh Ketut Gita, Dirut BUMDA Desa Adat Kutuh Ni Luh Hepi Wiradani, serta Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Hari Sungkari dan Deputi Bidang Sumber Daya Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya.
Dari hasil peninjauan dan diskusi, Menparekraf mengatakan pihaknya akan menyiapkan program dan langkah-langkah strategis yang cepat, tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.
“Menurut Bendesa Adat, tingkat survival di sini hanya cukup sampai bulan Maret, jadi ini ada kedaruratan. Maka saya langsung membawa kembali proposal yang diajukan dari desa adat, dan akan berdiskusi dengan Wakil Bupati. Harapannya kita bisa memberikan satu sentuhan yang tepat manfaat, tepat sasaran, dan tepat waktu. Karena kita harus betul-betul selamatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Menparekraf Sandiaga.
BACA JUGA: Ayo, Bersekolah dan Bekerja dari Destinasi
Dari Kemenparekraf/Baparekraf sendiri, program yang bisa dijalankan antara lain adalah stimulus, bantuan sosial, program BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman), dan lainnya.
“Program-program yang setidaknya bisa menggerakkan aktivitas di sini, dan ini harus kita eksekusi secara cepat,” kata Sandiaga.
Desa Wisata Kutuh yang juga mempunyai lapangan bola dengan rumput terawat rapi mempunyai program unggulan “bolabali”, kegiatan tahunan yang biasanya mendatangkan wisatawan mancanegara.
Diharapkan kegiatan ini akan menjadi ajang “sport tourism” yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Sebelumnya, saat bertemu Gubernur Bali I Wayan Koster, Menparekraf mengatakan pihaknya bersama Pemerintah Provinsi Bali juga sedang merencanakan program padat karya senilai Rp186 miliar yang akan direalisasikan di 177 desa wisata di Bali. Diharapkan 15.000 pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif dapat terakomodir dalam program ini setiap harinya.
(Ismail Sidik)