TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Lewat kontent NANYA (Netizen Bertanya) yang tayang di kanal YouTube Sony Music Entertainment Indonesia, Fatin tegaskan merilis single terbaru ‘Dalam Teduh’.
Single Dalam Teduh ini merupakan karya yang sudah sangat di nanti oleh Fatinistic (sebutan penggemar Fatin) dan Fatin sendiri. Lebih dari satu tahun Fatin vakum merilis karya musik, terakhir Fatin merilis ‘Pelangi & Hujan’ pada 4 September 2020. Kesibukan menyelesaikan pendidikan sarjana dan ia sendiri sempat di rawat karena covid 19 menjadi alasan tertunda cukup lamanya perilisan single ini.
Dalam Teduh adalah prekuel dari Jingga.
Lahu ini akan menjadi bagian dari album kedua Fatin. “Dari deretan lagu yang akan ada di album kedua aku nantinya, Dalam Teduh posisinya adalah sebelum lagu Jingga yang sudah terlebih dahulu di rilis. Jika Jingga adalah lagu tentang akhirnya melepaskan, maka Dalam Teduh adalah situasi dimana masih berharap bisa mempertahankan sebuah hubungan. Ibaratnya lagu ini adalah pemikiran yang hadir setelah badai, dalam situasi tenang meminta untuk bertahan mengingat berbagai janji dan perjalanan yang sudah dilewati,” urai Fatin menjelaskan makna tentang lagu Dalam Teduh.
Lagu ini ditulis Fatin bersama Nadya Fatira, producer/ composer yang telah sering berkolarasi dengan Fatin dalam menulis lagu. Dimulai dari melodi lagu yang ditulis Nadya lalu melalui workshop bersama, Fatin menuliskan lirik yang diambil dari pengalaman personal dan hal – hal yang dia rasakan dalam sebuah hubungan.
BACA JUGA: Menelusuri dan Mengulik Keindahan Batik Betawi di Pasar Seni
“Menurutku sebagai composer. Fatin itu anaknya sangat logis dan praktikal. Dia gak mau ada sususan kalimat dalam lirik lagunya yang menurut dia itu gak bisa relate ke kehidupan nyata. Jadi dia tipe yang butuh waktu cukup lama untuk menimbang-nimbang dalam memilih2 kata yang tepat dalam penulisan lagu,” begitu Nadya Fatira mejelaskan pengalaman bekerja sama dengan
Fatin.
Secara musik, Dalam Teduh hadir dengan nuansa akustik, membalut vocal Fatin yang mengalir lembut dan terdengar semakin dewasa. “Dari awal Fatin memang meminta ingin lagu ini terdengar simple musiknya. Jadi aku balut lagu ini ke dalam musik pop akustik dengan isian yang gak jelimet, dengan sedikit sentuhan strings section dari tengah lagu supaya terdengar manis dan menyentuh, ” begitu Nadya Fatira sebagai producer bercerita tentang treatment musik yang dia berikan untuk lagu itu.
Sebagai seorang artist, Fatin semakin terlibat dalam penggarapan karya – karya musiknya. Pengalaman pribadi dan juga cerita dari teman teman terdekat adalah inspirasi utama Fatin dalam menulis lagu.
Fatin berharap apa yang dia tulis bisa menyentuh orang lain dan merasakan hal yang sama.
Music Video Estetik untuk lagu Dalam Teduh dirilis bersama dengan Music Video di channel Vevo Fatin dengan sutradara Raden Galih Oktasetya dari rumah prduksi Lumana Studio. Kesendiran dalam pengharapan dalam situasi tenang dan indah terpampang jelas pada music video lagu Dalam Teduh ini.
“Treatment visual yang kita siapkan itu lebih terfokus kepada beauty shoot dan memvisualkan apa yang ada dalam lirik. Saya dan tim sudah paham karakteristik Fatin, tau apa yang dia mau, dan tau apa yang dia tidak suka dalam sebuah visual,” begitu Galih bercerita.
Fatin berharap lagunya bisa menyentuh banyak orang, menjadi teman bagi yang sedang berada dalam situasi yang di gambarkan liriknya, ataupun sekedar menyukai musiknya, dan juga menikmati estetika yang dihadirkan dalam visualnya.
Sebagai seorang artist Fatin berharap terus bisa melahirkan karya yang jujur, mampu menangkap esensi suatu moment dalam hubungan dan merubahnya menjadi karya musik dan berharap banyak orang terhubung dengan lagu tersebut.
(Ismail Sidik Sahib)