travelounge.co | Jakarta – Pagelaran Sabang Merauke – The Indonesian Broadway 2025 yang hadir bukan hanya sebagai pertunjukan seni, melainkan sebagai gerakan budaya yang membungkus nilai-nilai luhur bangsa dalam kemasan yang kekinian, sinematik, dan menggugah rasa bangga.
Bayangkan menyaksikan tarian Rapai Geleng dari Aceh berpadu dengan aksi aerial silk dari Shanda Shancrew, atau melihat karakter Punakawan yang dimainkan oleh Butet Kartaredjasa dan Indra Bekti memecah tawa penonton dengan humor khas lokal.
Semua itu dibungkus dalam koreografi imajinatif yang bahkan melibatkan gerakan hewan seperti pasukan kera, semut, dan burung, hasil kreasi koreografer Sandhidea Cahyo.
Bertempat di Indonesia Arena, Senayan pada 23–24 Agustus 2025 mendatang, acara tahunan yang diadakan iForte siap membawa penonton menyusuri kisah-kisah rakyat legendaris seperti Malin Kundang, Yuyu Kangkang, hingga Calon Arang dalam balutan panggung kolosal berstandar Broadway Internasional.

Dengan lebih dari 1.500 seniman, tata panggung dua kali lebih besar dari sebelumnya, serta kombinasi musik tradisional dan modern, pertunjukan ini menjanjikan pengalaman budaya yang spektakuler—dan lebih dari sekadar hiburan.
Diproduseri oleh Silvi Liswanda dan Giok Hartono, Pagelaran Sabang Merauke 2025 mengusung tema “Hikayat Nusantara”, yang secara estetik sekaligus emosional mengajak kita untuk melihat budaya Indonesia sebagai gaya hidup—bukan hanya tontonan.
Tiket Pagelaran Sabang Merauke akan mulai dijual di platform tiket.com, dengan harga terjangkau mulai dari Rp 245.000.
Penjualan dibuka dalam dua tahap: pre-sale dari 23 Mei hingga 6 Juni 2025, dan harga normal mulai 7 Juni.
Pagelaran ini terasa semakin relevan bagi generasi muda karena menghadirkan wajah-wajah yang tidak asing di mata anak milenial dan Gen Z.
Nama-nama seperti Yura Yunita, Mirabeth Sonia, hingga Zahara Christie (yang memerankan karakter Gen Z dalam cerita) menjadi jembatan antara nilai-nilai tradisional dan tren gaya hidup modern.
Juga melibatkan Piyu PADI Reborn, Sruti Respati, dan Roland Rogers, membawa warna musik yang beragam—dari pop, etnik, hingga opera. (Sultan F.)