TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Pengguna Singapore Airlines alami peningkatan pada bulan Agustus 2019. Jumlah penumpang yang diangkut oleh SIA Group (diukur dalam pendapatan penumpang per kilometer) meningkat sebesar 7,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Mengikuti pertumbuhan kapasitas (diukur dalam jumlah kursi yang tersedia per kilometer) sebesar 5,6%. Tingkat keterisian penumpang (PLF) mengalami peningkatan sebesar 1,2 poin persentase menjadi 86,4%.
Sebagaimana diketahui, Singapore Airliens adalah suatu kelompok usaha Singapore Airlines Group yang di dalamnya terdiri dari Singapore Airlines sebagai backbone layanan, kemudian ada SilkAir dan maskapai berbiaya murah, Scoot.
Ditengah masa persaingan antar layanan yang ketat, dalam rilis yang diterima travelounge.co, PLF Singapore Airlines mengalami peningkatan sebesar 1,5 poin persentase dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi 86,3%.
Jumlah penumpang yang diangkut meningkat sebesar 8,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, berbanding dengan peningkatan kapasitas sebesar 6,2%. Terlepas dari penurunan marjinal di Asia Timur dan Amerika, PLF mengalami peningkatan di seluruh wilayah rute.
Akan halnya jumlah penumpang yang diangkut oleh SilkAir mengalami peningkatan sebesar 0,4%, sementara kapasitas mengalami penurunan sebesar 1,9%. Pengalihan beberapa rute penerbangan ke Scoot dan penarikan armada Boeing 737 MAX 8 dari layanan telah mempengaruhi kapasitas SilkAir. PLF meningkat sebesar 1,8 poin persentase menjadi 81,2%, dengan peningkatan pada seluruh wilayah rute.
Baca Juga: Menpar Jadikan Singapura Sebagai Transportation dan Tourism Hub
PLF Scoot mengalami peningkatan sebesar 0,3 poin persentase menjadi 88,6%, seiring dengan peningkatan jumlah penumpang yang diangkut sebesar 6,1% berbanding dengan peningkatan kapasitas sebesar 5,7%. PLF mengalami peningkatan di kawasan Asia Barat serta di kawasan lainnya.
Sementara itu PLF Asia Timur mengalami penurunan karena lalu lintas tidak sejalan dengan perubahan kapasitas. Layanan menuju Quanzhou ditangguhkan mulai pada tanggal 24 Agustus 2019 dikarenakan jumlah permintaaan yang lemah dan berkurangnya jumlah armada pesawat.
Tingkat keterisian kargo (CLF) mengalami penurunan sebesar 6,0 poin persentase, yang disebabkan oleh penurunan lalu lintas kargo (diukur dalam ton beban kargo per kilometer) sebesar 10,2%, melebihi penyusutan kapasitas kargo sebesar 0,8%. CLF di seluruh wilayah rute mengalami penurunan.
Ismail Sidik