TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, bertemu dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa dalam upaya memperkuat kerja sama untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi COVID-19.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf Kurleni Ukar serta Inspektorat Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Bayu Aji.
“Kami melakukan koordinasi, dan saya ingin memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas support yang selama ini telah diberikan oleh Kementerian PPN/Bappenas terhadap pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya terkait DAK (Dana Alokasi Khusus),” kata Menparekraf Sandiaga Uno usai melakukan pertemuan dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, Kamis (4/2/2021) malam.
Dana Alokasi Khusus bidang pariwisata sudah berjalan sejak 2016. Menparekraf pun berharap lokasi prioritas penerima Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pariwisata kedepan dapat diperluas sesuai dengan PP 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional tahun 2010-2025.
“Selain itu juga kami harap dapat dihidupkan kembali DAK reguler bidang pariwisata untuk tahun 2022 serta untuk DAK bidang pariwisata dapat dibuka ruang untuk DAK subbidang ekonomi kreatif,” ujar Sandiaga.
BACA JUGA: Akan Ada Kebijakan Khusus bagi Penyandang Disabilitas di Sektor Parekraf
Kemenaparekraf/Baparekraf, dikatakan Sandi, juga tengah menyusun Integrated Tourism Master Plan (ITMP) di dua lokasi yakni Bangka Belitung dan Manado-Likupang.
“Diharapkan penyusunan ITMP Babel dan Manado-Likupang ini bisa dikawal dengan model skema kerja Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB) mengingat nilai strategisnya,” kata Menparekraf.
Menparekraf berharap program-program revitalisasi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat didukung sepenuhnya mengingat ada 34 juta lapangan kerja yang menggantungkan kehidupan di sektor parekraf.
“Bali misalnya, kalau itu segera pulih dampaknya bisa mencapai 8 hingga 9 miliar dolar AS,” kata Sandiaga.
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, dalam kesempatan tersebut menyatakan komitmen untuk membantu kebangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ke depan. Ia mendorong agar dapat dilakukannya reaktivasi daerah tujuan wisata yang selama pandemi ini terdampak.
“Karena kalau itu bisa dipulihkan, setidaknya jumlah jam kerja yang hilang selama masa pandemi, yang dihitung oleh Bappenas kira-kira hampir separuh dari jam kerja itu bisa pulih. Dan jika hal tersebut pulih maka akan dapat memperbaiki tingkat konsumsi rumah tangga, daya beli terutama di daerah-daerah tujuan wisata,” kata Suharso Monoarfa.
(Ismail Sidik Sahib)