TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Film animasi sekarang ini semakin penuh daya pikat. Hal ini tidak lepas dari adanya Computer-Generated Imagery atau populer disingkat CGI yang merupakan sebuah teknologi untuk membuat animasi lewat bantuan pengolahan dari software komputer hingga menjadi lebih halus dan hidup. Kecanggihan teknologi itu juga bisa dilihat dari film animasi Riki Rhino.
Teknologi CGI ini sering dimanfaatkan untuk membuat menganimasikan event yang epik atau menciptakan karakter unik dalam film-film Sci-fi. Tentu saja hasilnya adalah sebuah film dengan efek realistis namun juga surealis. Teknologi ini juga sedang populer digunakan dalam pembuatan animasi. Dengan meningkatnya kualitas SDM dan juga teknologi itu sendiri, saat ini animasi CGI jauh lebih hidup dan imersif. Film animasi pun jadi semakin menarik untuk dinikmati keluarga.
Sukses dengan film sebelumnya yang menceritakan tentang petualangan singa, kali ini Batavia picture mengembangkan karakter baru seekor badak Sumatera bernama Riki dalam produksi terbaru mereka, Riki Rhino. Karakter badak sumatera itu dikemas dalam petualangan bersama karakter satwa langka Indonesia lainnya untuk melawan para pemburu hewan dan pelaku penebangan liar.
Pencetus cerita film Riki Rhino, Jony Yuwono mengatakan, lewat cerita film ini pihaknya ingin mengedukasi dan mengenalkan berbagai satwa langka di Indonesia. “Banyak sekali satwa langka di Indonesia yang belum diketahui, apalagi sama anak-anak sekarang karena nggak ada di kebun binatang,” ujar Jony kepada media saat konfrensi pers di Jakarta, Senin (24/2).
Dalam proses penggarapan film ini memang tak mudah, dan membutuhkan waktu cukup lama, mulai dari pemilihan pengisi suara hingga melihat langsung habitat asli badak di Way Kambas. Hal itu disampaikan oleh Produser film Riki Rhino, Genesis Timotius.
Baca Juga: Panasonic Hadirkan Kamera Mirrorless Full-Frame LUMIX S1R dan LUMIX S1 Pertama untuk Pasar Indonesia
“Kita research satwa langka sampai kirim tim ke Way Kambas, mempelajari bentuk dan gerak geriknya biar sesuai dengan bentuk aslinya. Cari cast yang pas sampai produksi total 4,5 tahun,” ucap Genesis.
Film ini menceritakan tentang Riki, badan sumatera muda yang kehilangan cula karena dicuri. Riki mulai petualangan seru bersama Beni.Akhirnya Riki menemukan cula dengan kekuatan tersembunyi yang diperoleh dari hewan yang diselamatkannya. Kekuatan ini membuat Riki mempu melakukan keahlian hewan lain dalam waktu tertentu.
Salah satu penggiat lingkungan sekaligus pengisi suara karakter Riki, Hamish Daud mengatakan, saat ditawari terlibat dalam film ini ia langsung tertarik karena sesuai dengan kegiatannya selama ini yang berhubungan dengan lingkungan.”Untuk menularkan kecintaan terhadap lingkungan yang tepat bukan lewat menggurui orang-orang, namun dengan mengubah gaya hidup mereka. Film ini sesuai dengan semangat itu, sambil menonton kita mendapat pesan tentang kepedulian terhadap lingkungan,” ucapnya.
Film yang akan tayang pada 27 Februari 2020 mendatang ini, menggandeng beberapa artis papan atas sebagai pengisi suara. Selain Hamish Daud, ada Dimas Danang Suryonegoro sebagai Master, Mo Sidik sebagai Bogeng, dan masih banyak lagi.
Ismail Sidik